Wasilah Syirik
Oleh: Yus Yusuf ZT
30. 07.4.5.030
Pendahuluan
Belakangan ini kami sering merasa gak sreg dengan
praktek-praktek keagamaan, islam khususnya, yang banyak dipraktekkan di
saat-saat tertentu. Yaitu dengan meminta wasilah ke makam-makam orang yang
dianggap wali, atau ulama besar, petilasan atau tempat-tempat angker yang
dipikir dapat (membantu) terkabulnya do’a. Yang bikin kami nggak sreg adalah
kenapa ke makam? bukankah mereka sudah mati? dan bukankah bila sudah mati maka
terputuslah semua kecuali amal semasa hidup, ilmu yang diamalkan dan anak yang
shaleh dan mendoakan orang tuanya? sehingga nggak ada lagi tugas mereka
menyampaikan keinginan-keinginan orang-orang yang masih hidup, setinggi apapun
mereka memujanya. Rasulullah dalam satu riwayat juga pernah membenarkan adanya
perantara do’a (wasilah), dan sering pula kita membaca riwayat nabi mendoakan
sahabat-sahabat yang minta di do’akan. Tapi saat itu Rasulullah masih hidup dan
bukankah Rasul juga melarang meminta kepada selalin Allah? dan menyembah kepada
selain Allah apapun bentuknya adalah syirik. Tetapi itu hanyalah salah satu
contoh kebiasaan yang sering dilakukakan oleh masyarakat kita yang menjuerus
kepada terjadinya syirik, Maka kami akan membahas apa itu syirik, wasilah apa
saja yang dapat mengantarkan kepada kesyirikan dan wasilah apa yang dibolehkan
untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Definisi
Syirik yaitu menyamakan selain Allah
dengan Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Umumnya
menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan
bagi Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah disamping berdo'a kepada Allah,
atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar,
berdo'a dan sebagainya kepada selainNya.
Karena itu, barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar.
Karena itu, barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar.
Sebab-Sebab Larangan Syirik
1.
Kedzaliman yang besar
øÎ)ur tA$s% ß`»yJø)ä9 ¾ÏmÏZö/ew uqèdur ¼çmÝàÏèt ¢Óo_ç6»t w õ8Îô³è@ «!$$Î/ ( cÎ) x8÷Åe³9$# íOù=Ýàs9 ÒOÏàtã ÇÊÌÈ
Dan (Ingatlah) ketika
Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya:
"Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya
mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".[1]
2. Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik
kepadaNya, jika ia meninggal dunia dalam kemusyrikannya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
¨bÎ) ©!$# w ãÏÿøót br& x8uô³ç ¾ÏmÎ/ ãÏÿøótur $tB tbrß y7Ï9ºs `yJÏ9 âä!$t±o 4 `tBur õ8Îô³ç «!$$Î/ Ïs)sù #utIøù$# $¸JøOÎ) $¸JÏàtã ÇÍÑÈ
Sesungguhnya Allah tidak
akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari
(syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan
Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar.[2]
3. Surga-pun Diharamkan Atas Orang Musyrik.
Allah
Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
ôs)s9 txÿ2 úïÏ%©!$# (#þqä9$s% cÎ) ©!$# uqèd ßxÅ¡yJø9$# ßûøó$# zOtótB ( tA$s%ur ßxÅ¡yJø9$# ûÓÍ_t7»t @ÏäÂuó Î) (#rßç6ôã$# ©!$# În1u öNà6/uur ( ¼çm¯RÎ) `tB õ8Îô³ç «!$$Î/ ôs)sù tP§ym ª!$# Ïmøn=tã sp¨Yyfø9$# çm1urù'tBur â$¨Y9$# ( $tBur úüÏJÎ=»©à=Ï9 ô`ÏB 9$|ÁRr& ÇÐËÈ
Tidak ada komentar:
Posting Komentar