Sabtu, 17 Desember 2011

Wasilah Syirik


Wasilah Syirik
Oleh: Yus Yusuf ZT
30. 07.4.5.030
Pendahuluan
Belakangan ini kami sering merasa gak sreg dengan praktek-praktek keagamaan, islam khususnya, yang banyak dipraktekkan di saat-saat tertentu. Yaitu dengan meminta wasilah ke makam-makam orang yang dianggap wali, atau ulama besar, petilasan atau tempat-tempat angker yang dipikir dapat (membantu) terkabulnya do’a. Yang bikin kami nggak sreg adalah kenapa ke makam? bukankah mereka sudah mati? dan bukankah bila sudah mati maka terputuslah semua kecuali amal semasa hidup, ilmu yang diamalkan dan anak yang shaleh dan mendoakan orang tuanya? sehingga nggak ada lagi tugas mereka menyampaikan keinginan-keinginan orang-orang yang masih hidup, setinggi apapun mereka memujanya. Rasulullah dalam satu riwayat juga pernah membenarkan adanya perantara do’a (wasilah), dan sering pula kita membaca riwayat nabi mendoakan sahabat-sahabat yang minta di do’akan. Tapi saat itu Rasulullah masih hidup dan bukankah Rasul juga melarang meminta kepada selalin Allah? dan menyembah kepada selain Allah apapun bentuknya adalah syirik. Tetapi itu hanyalah salah satu contoh kebiasaan yang sering dilakukakan oleh masyarakat kita yang menjuerus kepada terjadinya syirik, Maka kami akan membahas apa itu syirik, wasilah apa saja yang dapat mengantarkan kepada kesyirikan dan wasilah apa yang dibolehkan untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Definisi
Syirik yaitu menyamakan selain Allah dengan Allah dalam Rububiyyah dan Uluhiyyah Allah Subhanahu wa Ta'ala. Umumnya menyekutukan dalam Uluhiyyah Allah, yaitu hal-hal yang merupakan kekhususan bagi Allah, seperti berdo'a kepada selain Allah disamping berdo'a kepada Allah, atau memalingkan suatu bentuk ibadah seperti menyembelih (kurban), bernadzar, berdo'a dan sebagainya kepada selainNya.
Karena itu, barangsiapa menyembah selain Allah berarti ia meletakkan ibadah tidak pada tempatnya dan memberikannya kepada yang tidak berhak, dan itu merupakan kezhaliman yang paling besar.
Sebab-Sebab Larangan Syirik
1.      Kedzaliman yang besar
øŒÎ)ur tA$s% ß`»yJø)ä9 ¾ÏmÏZö/ew uqèdur ¼çmÝàÏètƒ ¢Óo_ç6»tƒ Ÿw õ8ÎŽô³è@ «!$$Î/ ( žcÎ) x8÷ŽÅe³9$# íOù=Ýàs9 ÒOŠÏàtã ÇÊÌÈ
 Dan (Ingatlah) ketika Luqman Berkata kepada anaknya, di waktu ia memberi pelajaran kepadanya: "Hai anakku, janganlah kamu mempersekutukan Allah, Sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar".[1]
2. Allah tidak akan mengampuni orang yang berbuat syirik kepadaNya, jika ia meninggal dunia dalam kemusyrikannya.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
¨bÎ) ©!$# Ÿw ãÏÿøótƒ br& x8uŽô³ç ¾ÏmÎ/ ãÏÿøótƒur $tB tbrߊ y7Ï9ºsŒ `yJÏ9 âä!$t±o 4 `tBur õ8ÎŽô³ç «!$$Î/ Ïs)sù #uŽtIøù$# $¸JøOÎ) $¸JŠÏàtã ÇÍÑÈ
Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni dosa syirik, dan dia mengampuni segala dosa yang selain dari (syirik) itu, bagi siapa yang dikehendaki-Nya. barangsiapa yang mempersekutukan Allah, Maka sungguh ia Telah berbuat dosa yang besar.[2]
3. Surga-pun Diharamkan Atas Orang Musyrik.
 Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman.
ôs)s9 txÿŸ2 šúïÏ%©!$# (#þqä9$s% žcÎ) ©!$# uqèd ßxŠÅ¡yJø9$# ßûøó$# zOtƒótB ( tA$s%ur ßxŠÅ¡yJø9$# ûÓÍ_t7»tƒ Ÿ@ƒÏäÂuŽó Î) (#rßç6ôã$# ©!$# În1u öNà6­/uur ( ¼çm¯RÎ) `tB õ8ÎŽô³ç «!$$Î/ ôs)sù tP§ym ª!$# Ïmøn=tã sp¨Yyfø9$# çm1urù'tBur â$¨Y9$# ( $tBur šúüÏJÎ=»©à=Ï9 ô`ÏB 9$|ÁRr& ÇÐËÈ

Tidak ada komentar:

Posting Komentar